Duhai Gadisku
Dari syair sebuah lagu
Kuukir menjadi nasihat
Kukagum betapa penurut
Kutitikkan air mata kujadikan tinta
Untuk menuliskan perjanjian di relung-relung jasad
Menasihatimu bukan menunggui tubuhmu
Kuputar mengingat semua itu:
Gubahanku
Kutuliskan lagu ini
Kupersembahkan padamu
Walaupun tiada indah syair lagu yang kugubah
Kuingatkan kepadamu akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
Walau apa yang terjadi tabahkanlah hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Sewindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku cintaku hanya padamu
Kembali kutitikkan air mata dan kujadikan tinta
Untuk menampakkan goresan-goresan kenestapaan
Di relung-relung jasad itu duhai Gadisku
(Untuk gadis kecilku di mana saja berada)
Dimuatkan ke fiksi kompasiana 07 Juni 2012 | 05:03
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/06/07/duhai-gadisku-467892.html
Kuukir menjadi nasihat
Kukagum betapa penurut
Kutitikkan air mata kujadikan tinta
Untuk menuliskan perjanjian di relung-relung jasad
Menasihatimu bukan menunggui tubuhmu
Kuputar mengingat semua itu:
Gubahanku
Kutuliskan lagu ini
Kupersembahkan padamu
Walaupun tiada indah syair lagu yang kugubah
Kuingatkan kepadamu akan janjimu padaku
Hanyalah satu pintaku
Jangan kau lupakan daku
Walau apa yang terjadi tabahkanlah hatimu selalu
Jangan sampai kau tergoda mulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisah
Sewindu terasa sudah
Duhai gadis pujaanku cintaku hanya padamu
Kembali kutitikkan air mata dan kujadikan tinta
Untuk menampakkan goresan-goresan kenestapaan
Di relung-relung jasad itu duhai Gadisku
(Untuk gadis kecilku di mana saja berada)
Dimuatkan ke fiksi kompasiana 07 Juni 2012 | 05:03
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/06/07/duhai-gadisku-467892.html
Tags:
Puisi
0 Komentar: