Mabuk Kepayang
Sahaya tergoda kecantikan makhlukMu itu
Membuat sahaya terpaku senyumannya Yaa Rabb
Sahaya terbayang-bayang budi pekertinya
Membuat sahaya terpasak bahasanya Yaa Rabb
Sahaya tergiur kemolekan tubuhnya
Membuat sahaya panas-dingin Yaa Rabb
Terbayang-bayang terngiang-ngiang tergoda tergila-gila
Tidak berdaya
Bolehkah sahaya meratapinya Yaa Rabb
Duhai Ratna Cempaka
Duhai Ratna Dewi
Duhai Ratna Juita
Sebegitu indahnya Adinda Diciptakan
Sebegitu malasnya Kanda berpaling menatap
Yaa Rabb
Rasa itu sedemikian menyiksa
Menjadi kenestapaan
Menjadi ketergantungan
Menjadi igau disetiap siang dan malam
“Satukanlah sahaya dengan Manikam dambaan hamba, Ya Rabb!"
Dimuatkan ke fiksi kompasiana 08 Juli 2012 | 09:27
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/07/08/mabuk-kepayang-475338.html
Membuat sahaya terpaku senyumannya Yaa Rabb
Sahaya terbayang-bayang budi pekertinya
Membuat sahaya terpasak bahasanya Yaa Rabb
Sahaya tergiur kemolekan tubuhnya
Membuat sahaya panas-dingin Yaa Rabb
Terbayang-bayang terngiang-ngiang tergoda tergila-gila
Tidak berdaya
Bolehkah sahaya meratapinya Yaa Rabb
Duhai Ratna Cempaka
Duhai Ratna Dewi
Duhai Ratna Juita
Sebegitu indahnya Adinda Diciptakan
Sebegitu malasnya Kanda berpaling menatap
Yaa Rabb
Rasa itu sedemikian menyiksa
Menjadi kenestapaan
Menjadi ketergantungan
Menjadi igau disetiap siang dan malam
“Satukanlah sahaya dengan Manikam dambaan hamba, Ya Rabb!"
Dimuatkan ke fiksi kompasiana 08 Juli 2012 | 09:27
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/07/08/mabuk-kepayang-475338.html
Tags:
Puisi
0 Komentar: